Polaroid I-2 Kamera Instan High-End dengan Teknologi Terkini dan Sensor LiDAR
Kamera ini merupakan hasil pengembangan selama lebih dari empat tahun, dan menawarkan kendali exposure secara manual, mirip dengan kamera DSLR atau mirrorless. Selain mode manual, Polaroid I-2 juga memiliki mode lain seperti aperture priority dan otomatis, dengan informasi setting yang jelas ditampilkan di layar OLED kecil.
Meskipun dilengkapi dengan teknologi modern, Polaroid I-2 tetap bersifat analog dan menggunakan film instan, termasuk tipe SX-70, 600, dan i-Type. Lensanya terbuat dari tiga elemen polikarbonat dan akrilik dengan coating anti-pantulan, serta memiliki aperture maksimum f/8 dan focal length 98 mm, setara dengan 38 mm di full-frame karena ukuran film polaroid lebih besar.
Fitur lain dari Polaroid I-2 mencakup jack audio mono 2,5 mm untuk sinkronisasi flash, ulir tripod standar, dan baterai lithium-ion built-in yang dapat di-charge melalui konektor USB-C. Meskipun memiliki fitur-fitur canggih, harga kamera instan ini cukup mahal, mencapai 700 euro atau sekitar Rp 11,5 juta, termasuk tiga kotak film i-Type warna dan BW.
Dengan menggabungkan teknologi kamera klasik dan modern, Polaroid I-2 menjadi pilihan menarik bagi pecinta fotografi yang menginginkan kualitas tinggi dalam format instan.
Kamera ini memiliki beberapa fitur yang membuatnya unik di pasar kamera instan.
Satu fitur menarik dari Polaroid I-2 adalah kemampuan autofokus yang ditingkatkan berkat sensor LiDAR. Penggunaan sensor LiDAR tidak hanya memungkinkan autofokus yang lebih cepat, tetapi juga akurat, bahkan dalam kondisi cahaya rendah. Ini menjadikan I-2 sebagai alat yang ideal untuk mengambil gambar di berbagai situasi, termasuk dalam suasana malam atau di dalam ruangan yang kurang terang.
Selain itu, kamera ini juga merupakan salah satu kamera instan pertama dari Polaroid yang memungkinkan pengguna untuk mengendalikan exposure secara manual. Ini berarti fotografer dapat mengatur shutter speed dan aperture sesuai dengan preferensi mereka, memberi mereka lebih banyak kreativitas dalam menghasilkan gambar yang unik. Mode manual ini membuat I-2 cocok untuk mereka yang ingin mengembangkan keterampilan fotografi mereka.
Kamera ini juga mendukung mode lain seperti aperture priority dan otomatis, memberi pengguna opsi untuk mengambil gambar dengan mudah tanpa harus melakukan pengaturan manual setiap saat. Layar OLED kecil di bagian bahu kamera menampilkan informasi setting dengan jelas, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengontrol pengaturan kamera.
Penggunaan film instan dalam Polaroid I-2 adalah langkah yang menarik, mengingat tren fotografi analog yang sedang bangkit kembali. Pengguna dapat memilih antara beberapa tipe film, termasuk SX-70, 600, dan i-Type. Tipe film ini memberi pengguna fleksibilitas untuk menghasilkan gambar dengan karakteristik yang berbeda sesuai dengan pilihan mereka.
Dengan lensa yang terbuat dari polikarbonat dan akrilik dengan coating anti-pantulan, gambar yang dihasilkan oleh I-2 memiliki kualitas yang baik. Lensa ini juga memiliki aperture maksimum f/8 dan focal length 98 mm, yang setara dengan 38 mm di kamera full-frame. Ini membuat kamera ini cocok untuk pengambilan gambar berbagai jenis subjek, mulai dari potret hingga pemandangan.
Selain itu, kamera ini dilengkapi dengan fitur tambahan seperti jack audio mono 2,5 mm untuk sinkronisasi flash dan ulir tripod standar, yang meningkatkan fleksibilitas pengguna dalam mengambil gambar. Baterai lithium-ion built-in yang dapat di-charge melalui konektor USB-C juga menambah daya tahan kamera.
Polaroid I-2 memadukan teknologi kamera klasik dan modern, menjadikannya kamera instan yang unik dan canggih. Meskipun harganya cukup mahal, kualitas dan fitur yang ditawarkan oleh kamera ini menjadikannya investasi yang berharga bagi para fotografer yang menginginkan hasil berkualitas tinggi dalam format instan. Produk ini juga mencerminkan komitmen Polaroid untuk terus menghadirkan inovasi di dunia fotografi instan.