Menggali Potensi Tribe Commerce Solusi Baru dalam Dunia Bisnis Online
Namun, di tengah persaingan yang sengit tersebut, muncul konsep baru yang menjanjikan solusi alternatif, yaitu Tribe Commerce. Konsep ini menawarkan pendekatan yang berbeda dalam melakukan transaksi jual beli secara online, yang didasarkan pada pembentukan komunitas atau "tribe" yang memiliki minat atau kepentingan yang sama. Artikel ini akan menjelajahi lebih dalam tentang konsep Tribe Commerce, bagaimana ia berbeda dari e-commerce konvensional, serta potensi dan keuntungannya bagi pelaku bisnis.
Apa itu E-commerce dan Perang Harga?
Sebelum kita masuk ke dalam konsep Tribe Commerce, penting untuk memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan e-commerce dan perang harga. E-commerce, singkatan dari electronic commerce, adalah proses pembelian dan penjualan barang atau jasa yang dilakukan secara elektronik, biasanya melalui internet. Di era awalnya, e-commerce terutama dilakukan melalui website online shop atau bahkan melalui pesan singkat (SMS).Namun, dengan perkembangan teknologi, e-commerce telah berkembang menjadi berbagai bentuk, termasuk marketplace di mana siapapun dapat menjadi penjual dengan mudah. Sayangnya, perkembangan ini juga membawa dampak negatif, terutama dalam bentuk perang harga di antara para penjual di marketplace. Fitur seperti "Urutkan dari harga termurah" membuat persaingan semakin sengit, dengan banyak penjual berlomba-lomba menawarkan harga terendah atau bahkan mengorbankan margin keuntungan mereka.
Tribe Commerce Solusi Alternatif
Dari permasalahan perang harga yang terjadi dalam e-commerce, muncullah konsep Tribe Commerce sebagai solusi alternatif yang menarik perhatian para pelaku bisnis. Tribe Commerce menggabungkan konsep komunitas atau "tribe" dengan transaksi jual beli, menciptakan lingkungan yang berbeda dari e-commerce konvensional.Tribe Commerce didasarkan pada ide bahwa setiap individu adalah bagian dari beberapa komunitas dengan minat atau kepentingan yang sama. Contohnya, sebuah klub sepak bola memiliki fans yang merupakan bagian dari komunitas tersebut. Dalam Tribe Commerce, penjual mencari peluang bisnis dengan menjual produk atau layanan kepada komunitas mereka sendiri.
Bagaimana Tribe Commerce Berbeda?
Salah satu perbedaan utama antara Tribe Commerce dan e-commerce konvensional adalah dalam pendekatan penjualan dan transaksi. Di Tribe Commerce, transaksi jual beli terjadi di dalam komunitas itu sendiri, sehingga tidak ada persaingan langsung dengan penjual lain di luar komunitas tersebut.Sebagai contoh, dalam sebuah fansclub sepak bola, penjualan merchandise klub dapat dilakukan secara eksklusif kepada anggota fansclub tersebut. Hal ini menghilangkan kemungkinan perang harga, karena hanya ada satu penjual di dalam komunitas tersebut. Dengan demikian, penjual memiliki kendali lebih besar atas harga dan nilai produk mereka.
Potensi dan Keuntungan Tribe Commerce
Potensi Tribe Commerce sebagai solusi alternatif dalam dunia bisnis online sangatlah besar. Dengan memanfaatkan komunitas atau "tribe" yang sudah ada, para pelaku bisnis dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen mereka. Selain itu, Tribe Commerce juga memberikan kesempatan untuk menjangkau pasar yang lebih terfokus dan tersegmentasi.Selain itu, dengan menggunakan platform seperti Tribelio, para penjual dapat dengan mudah membuat dan mengelola komunitas serta melakukan transaksi jual beli langsung di dalamnya. Fitur-fitur seperti push notification dan email broadcast juga dapat membantu meningkatkan visibilitas dan penjualan produk.