Infinix: Evolusi Desain dan Performa dalam Kelas Menengah
Desain yang Berani dengan Sentuhan Elegan
Salah satu aspek yang paling mencolok dari ponsel ini adalah desainnya. Jika Anda mengenal Nubia Neo 5G, Anda mungkin akan melihat kesamaan dalam garis besar desain ponsel ini. Namun, Infinix membawa perubahan signifikan dalam hal warna dan estetika. Warna kuning yang lebih terang dengan sentuhan emas membuat ponsel ini tampak lebih mewah dan berkelas dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang lebih konservatif dalam hal palet warna.Modul kamera berbentuk segi enam yang ditempatkan di bagian belakang ponsel memberikan kesan futuristik. Meskipun bentuknya menarik, modul kamera ini murni untuk kebutuhan estetika dan tidak memiliki fungsi tambahan. Desain polos pada bagian belakang, dengan hanya modul kamera yang menonjol, memberikan tampilan yang bersih dan elegan. Pengguna bisa memilih dari tiga varian warna yang disediakan: Force Silver, Sunfire Yellow, dan Storm Grey, dengan Sunfire Yellow menjadi warna yang paling mencuri perhatian berkat kesan dinamis dan energik yang diusungnya.
Meskipun desainnya dirancang untuk menarik perhatian, tidak semua pengguna menyukai estetika yang terlalu mencolok. Bagi sebagian orang, desain yang terlalu ramai justru menjadi titik lemah, terutama jika mereka lebih menyukai tampilan yang sederhana dan understated. Namun, bagi para gamer atau pengguna yang menyukai tampilan agresif, ponsel ini bisa menjadi pilihan yang menarik.
Layar Lebar dengan Visual yang Mengagumkan
Infinix tidak hanya berhenti pada desain; mereka juga menawarkan pengalaman visual yang menawan melalui layar berukuran 6,72 inci. Layar ini memiliki resolusi Full HD+ yang memberikan detail yang tajam dan warna yang hidup. Dengan refresh rate 120 Hz, ponsel ini memberikan pengalaman scrolling yang halus dan gameplay yang lebih responsif. Namun, panel IPS LCD yang digunakan dianggap sebagai kekurangan oleh sebagian pengguna, terutama jika dibandingkan dengan layar AMOLED yang lebih superior dalam hal kontras dan kedalaman warna.Punch hole yang ditempatkan di bagian atas layar untuk kamera depan memiliki ukuran yang relatif kecil, sehingga tidak terlalu mengganggu saat menonton video dalam mode full-screen. Setelah beberapa waktu, pengguna kemungkinan besar akan terbiasa dengan keberadaan punch hole ini, sehingga tidak lagi menjadi gangguan visual yang signifikan.
Performa Tangguh dengan SoC Unisoc T820
Di balik desain yang menarik, Infinix menyematkan kekuatan pada ponsel ini dengan menggunakan SoC Unisoc T820. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 6 nm, yang memastikan performa yang kuat dan efisiensi daya yang lebih baik. Dibandingkan dengan Helio G99, Unisoc T820 menunjukkan performa yang lebih cepat, dengan skor benchmark yang lebih tinggi sekitar 100.000 poin. Hal ini membuat ponsel ini mampu menangani tugas-tugas berat, termasuk gaming, dengan lebih baik.Namun, seperti halnya teknologi lainnya, SoC Unisoc T820 tidak luput dari beberapa kelemahan. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah potensi overheating, terutama saat digunakan untuk bermain game berat dalam waktu lama. Ini bisa menjadi perhatian serius bagi pengguna yang sering bermain game dengan intensitas tinggi. Selain itu, optimalisasi game pada chipset ini belum sepenuhnya sempurna. Beberapa game mungkin tidak bisa diatur ke pengaturan grafis tertinggi, atau bahkan ke pengaturan sedang, karena belum dioptimalkan sepenuhnya untuk chipset ini.
Meskipun demikian, Unisoc T820 menawarkan alternatif menarik bagi produsen smartphone yang ingin menawarkan ponsel dengan harga terjangkau tanpa harus selalu mengandalkan Helio G99, yang telah menjadi pilihan umum di segmen ini. Namun, kurangnya dukungan komunitas dan pengembang untuk SoC ini mungkin menjadi kendala bagi mereka yang ingin mengoprek atau melakukan modifikasi lebih lanjut pada perangkat mereka.
Kapasitas RAM dan Penyimpanan yang Mengesankan
Infinix menyadari pentingnya multitasking yang lancar dan mulus bagi penggunanya. Oleh karena itu, ponsel ini dilengkapi dengan RAM sebesar 8 GB, yang cukup besar untuk menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan tanpa mengalami lag. Lebih menarik lagi, RAM ini dapat diperluas hingga total 20 GB dengan fitur RAM virtual. Ini adalah nilai tambah yang signifikan, terutama bagi pengguna yang sering berpindah-pindah antara aplikasi berat atau yang suka bermain game sambil menjalankan aplikasi lain di latar belakang.Kombinasi antara RAM besar dan penyimpanan yang luas memastikan bahwa ponsel ini dapat diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk keperluan yang lebih intensif.
Daya Tahan Baterai yang Andal dengan Fitur Unik
Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama bagi pengguna smartphone adalah daya tahan baterai. Infinix memahami hal ini dan membekali ponsel ini dengan baterai berkapasitas 6000 mAh, yang cukup besar untuk ponsel gaming. Kapasitas ini mungkin bukan yang terbesar di pasaran, tetapi cukup untuk memberikan daya tahan yang lama, terutama jika dibandingkan dengan smartphone lain di kelas harga yang sama.Untuk mendukung pengisian daya yang cepat, ponsel ini dilengkapi dengan teknologi fast charging 33W, yang mampu mengisi penuh baterai dari 0 hingga 100% dalam waktu sekitar satu jam lebih. Ini adalah waktu pengisian yang cukup baik, mengingat kapasitas baterai yang besar.
Namun, yang paling menarik adalah fitur Bypass Charging yang jarang ditemukan pada ponsel di segmen ini. Fitur ini memungkinkan daya listrik dari charger dialirkan langsung ke sistem ponsel saat digunakan untuk bermain game, tanpa mengisi baterai. Dengan demikian, kesehatan baterai dapat terjaga lebih baik, karena baterai tidak terus-menerus terisi saat digunakan untuk bermain game. Fitur ini sebelumnya hanya ditemukan pada ponsel gaming kelas atas seperti ROG Phone, sehingga kehadirannya di ponsel Infinix ini menjadi nilai tambah yang signifikan.
Pengalaman Gaming yang Ditunjang dengan Fitur Khusus
Sebagai ponsel yang ditargetkan untuk pengguna yang gemar bermain game, Infinix membekali perangkat ini dengan berbagai fitur gaming yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman bermain. Salah satunya adalah Game Space, sebuah fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengatur preferensi gaming mereka, seperti memblokir notifikasi agar tidak mengganggu saat bermain.Selain itu, terdapat juga shoulder trigger yang fungsinya mirip dengan tombol R1/L1 pada kontroler PlayStation. Bedanya, di sini trigger tersebut adalah tombol kapasitif, bukan tombol fisik. Meskipun tidak seakurat atau responsif seperti tombol fisik, fitur ini tetap menarik untuk digunakan, terutama bagi pengguna yang ingin merasakan pengalaman bermain game yang lebih immersif. Namun, beberapa pengguna mungkin merasa kurang nyaman dengan responsivitas tombol kapasitif ini, terutama saat digunakan untuk game kompetitif.
Antarmuka yang Responsif dengan Beberapa Kekurangan
Infinix menggunakan antarmuka berbasis Android 14 pada ponsel ini. Antarmuka ini dirancang untuk memberikan pengalaman navigasi yang lancar dan responsif. Saat membuka aplikasi, berpindah antar aplikasi, atau sekadar menjelajah menu, pengguna tidak akan merasakan lag yang berarti. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait tampilan visual antarmuka ini.Beberapa pengguna mungkin merasa tampilan UI ini terlalu plain dan kaku. Selain itu, meskipun performa ponsel ini cukup baik, ada beberapa aplikasi yang terkadang membutuhkan waktu lebih lama untuk dibuka, atau animasi yang terasa kurang mulus. Hal ini mungkin disebabkan oleh optimalisasi software yang belum sempurna.
Yang perlu diperhatikan lagi adalah soal dukungan update software. Infinix belum memiliki rekam jejak yang kuat dalam memberikan update software secara rutin. Hal ini bisa menjadi pertimbangan penting bagi pengguna yang menginginkan ponsel dengan dukungan jangka panjang.
Kamera yang Memadai untuk Penggunaan Sehari-hari
Di sisi fotografi, ponsel ini dilengkapi dengan dua kamera belakang, yaitu kamera utama beresolusi 50 MP dengan bukaan f/1.8 dan kamera depth beresolusi 2 MP. Untuk selfie, terdapat kamera depan beresolusi 8 MP. Kualitas foto yang dihasilkan cukup baik dalam kondisi cahaya yang cukup, dengan warna yang cerah dan detail yang tajam. Namun, dalam kondisi low light, kualitas foto cenderung menurun dengan munculnya noise dan kurangnya ketajaman detail.Ketiadaan Optical Image Stabilization (OIS) membuat pengambilan foto dalam kondisi low light menjadi lebih sulit, terutama jika diambil dengan tangan. Pengguna disarankan untuk menggunakan tripod jika ingin mendapatkan hasil foto yang lebih baik dalam kondisi cahaya rendah.
Kemampuan perekaman video mencapai resolusi 1080p pada 30 FPS, dengan kualitas yang cukup baik. Namun, tanpa adanya stabilizer, video yang diambil saat berjalan atau bergerak
akan tampak goyah. Ini menjadi kekurangan utama, terutama bagi pengguna yang sering merekam video sambil bergerak.
Kesimpulan: Pilihan Terbaik di Segmen Harga 2 Jutaan?
Secara keseluruhan, ponsel terbaru dari Infinix ini menawarkan keseimbangan yang menarik antara desain, performa, dan fitur gaming dengan harga yang terjangkau. Bagi pengguna yang mencari ponsel dengan performa gaming yang baik, desain yang berani, dan daya tahan baterai yang andal, ponsel ini bisa menjadi pilihan yang menarik, terutama di segmen harga 2 jutaan.Namun, ada beberapa kompromi yang perlu dipertimbangkan. Kamera ponsel ini memang memadai, tetapi tidak bisa dibandingkan dengan ponsel flagship atau bahkan beberapa ponsel mid-range lainnya yang lebih unggul dalam hal fotografi. Selain itu, meskipun performa gamingnya cukup baik, ada kekhawatiran mengenai potensi overheating dan optimalisasi game yang belum sempurna.
Dengan mempertimbangkan semua aspek tersebut, ponsel ini cocok bagi gamer dengan anggaran terbatas yang menginginkan ponsel dengan performa gaming yang layak dan fitur yang mendukung pengalaman bermain mereka. Sementara itu, bagi pengguna yang lebih mementingkan kamera atau desain yang lebih minimalis, mungkin ada opsi lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka. Namun, dengan segala fitur dan performa yang ditawarkan, ponsel Infinix ini tetap menjadi salah satu pilihan terbaik di segmen harga 2 jutaan.